Pages

Rabu, 17 Juli 2013

Perilaku Yang Menyimpang Dari Nilai Pancasila


Polisi dan Jaksa sepertinya kekurangan pekerjaan, bila kita ingat kembali kasus AAL yang terjadi pada januari lalu, seorang remaja berusia 15 tahun, Sulawesi Tengah, yang terancam hukuman lima tahun penjara karena mencuri sendal jepit butut milik Briptu Anwar Rusdi Harahap, anggota Brimob Polda Sulteng. Pencurian yang senilai puluhan ribu itu harus dibawa ke pengadilan. Sebaliknya untuk kasus hilangnya uang rakyat senilai Rp. 6,7 trilyun di Bank Century, polisi dan jaksa nyaris tidak ada geraknya kecuali pak Susno Duadji yang ke Singapura menemui Anggoro salah satu penerima talangan Bank Century. Ini juga membuktikan bagaimana Indonesia yang kaya alamnya ini tidak memberi manfaat apa-apa bagi rakyatnya. Pihak asing bebas mengambil minyak, gas, emas, perak, tembaga senilai ribuan trilyun/tahun dari Indonesia. Tapi rakyat Indonesia mayoritas hidup miskin. Pencurian  sendal jepit butut langsung segera ditindak lanjuti dan dipenjara.
Itulah gambaran hukum yang terjadi di Indonesia. Tidak adanya keadilan hukuman antara rakyat miskin dengan orang yang berkuasa. Hal ini menunjukkan bahwa hukum di Indonesia dapat dengan mudahnya diperjual belikan bagi mereka yang mempunyai uang. Memang sungguh ironis ini terjadi dinegara kita yang tercinta ini yang notabennya adalah negara hukum, tetapi hukum yang berjalan sangatlah kacau. Hukum yang diberikan kepada pelaku tindak pidana harus adil dengan mengedepankan rasa kemanusiaan. Pencurian sendal memang salah namun hukuman yang diberikan kepada pelaku haruslah adil, jangan sampai hukum yang diberikan kepada pencuri sendal jauh lebih berat dibandingkan koruptor, yang dalam sejumlah kasus di Indonesia divonis antara dua hingga tiga tahun. Bila koruptor dihukum tiga tahun sedangkan pencuri sendal dihukum lima tahun itu sangat bertentangan dengan pancasila terutama sila kedua “kemanusiaan yang adil dan beradab” dan sila keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”.
Untuk cara mengatasinya pemerintah haruslah bertindak lebih tegas kepada mafia hukum, yang telah banyak mencuri hak-hak rakyat kecil. Satgas pemberantasan mafia hukum seharusnya segera melakukan langkah-langkah penting. Salah satu yang perlu dilakukan adalah memberikan efek jera kepada para pejabat yang ketahuan memberikan fasilitas lebih dan mudah kepada mereka yang terlibat dalam kejahatan. Selain itu, kepada para pelaku kejahatan yang terbukti mencoba atau melakukan transaksi atas nama uang, harus diberikan hukuman tambahan. Memberikan efek jera demikian akan membuat mereka tidak ingin berpikir melakukan hal demikian lagi.


Rabu, 29 Mei 2013

RESIKO DAN TERBATASNYA BAHAN BAKAR FOSIL, BIOGAS ALTERNATIFNYA


ABSTRAK

Bahan bakar fosil tidak dapat digunakan terus-menerus karena memiliki jumlah yang terbatas dan memberikan efek pemanasan global. Untuk itu kita dapat menggunakan cara alternatif yaitu dengan menggunakan biogas.

A.      Latar Belakang
Dewasa ini bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam sering digunakan untuk segala macam keperluan misalnya, untuk bahan bakar kendaraan (solar), memasak dan lain-lain. Penggunaan hasil olahan minyak bumi secara terus-menerus dapat mengakibatkan pasokkan minyak bumi habis. Selain itu hasil pembakarannya menghasilkan gas berbahaya yang dapat menyebabkan pemanasan global. Untuk itu biogas dapat dijadikan alternatif yang efisien dan ramah lingkungan.


B.      Tujuan
Tujuan penelitian ini di laksanakan adalah :
Ø  Untuk mengetahui resiko dan terbatasnya bahan bakar fosil
Ø  Untuk mengetahui alternatif dari bahan bakar fosil


C.      Kajian teori

Bahan bakar fosil merupakan bahan bakar yang terbentuk oleh dekomposisi anaerobik dari sisa-sisa organisme dalam waktu jutaan tahun yang lalu sehingga bahan bakar fosil tidak terbarukan dan memiliki jumlah yang terbatas. Faktanya bahan bakar fosil paling sering digunakan oleh masyarakat dan sangat dibutuhkan. Lebih dari 90% kebutuhan energi dunia dipasok dari bahan bakar fosil. Oil dan gas memperkirakan bahwa awal tahun 2004 cadangan minyak mentah dunia1,27 triliun barrel dan untuk gas alam 6100 triliun kaki kubik (TFC). Jumlah ini meningkat 53 miliar barrel dan 575 TFC dari tahun sebelumnya karena adanya penemuan baru dan perbaikan teknologi. Dengan menggunakan angka konsumsi tahun 2003, cadangan sebesar itu bisa bertahan selama 44,6 tahun untuk minyak dan 66,2 tahun untuk gas. Jika berpegang pada angka ini, sepertinya bahan bakar fosil sudah akan lenyap dari bumi ini sekitar setengah abad mendatang. Bahkan, jika menggunakan data Departemen Energi Amerika Serikat tahun 2002, minyak akan habis dalam kurung waktu 36,5 tahun terhitung sejak tahun 2002. Dua laporan mukhtahir dari Congressional Research Services (CRS), yaitu tahun 1985 dan 2003, kepada Komisi Energi di Kongres juga menyebutkan bahwa jika tidak ada pola pemakaian, cadangan minyak bumi hanya cukup untuk 30-50 tahun kedepan terhitung sejak 2002, (Energi Hijau, 2007).
Selain bahan bakar fosil merupakan bahan bakar yang tidak terbarukan, jenis energi ini juga bisa menghasilkan gas-gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrous oksida (N2O), yang jumlahnya makin lama makin memenuhi kuota atmosfer dunia. Ketika ketiga jenis gas ini meneruskan radiasi gelombang-pendek atau radiasi-balik dalam wujud panas bumi. Hal ini menyebabkan suhu atmosfer bumi semakin panas. Gas-gas tersebut memiliki sifat seperti kaca yang membungkus bumi. Hal ini dikenal dengan istilah efek rumah kaca yang berujung pada perubahan iklim dan pemanasan global. Seperti diketahui, setiap proses pembakaran hidrokarbon akan menghasilkan gas CO2 dan H2O. Keduanya kemudian dilepas ke udara bebas dan diserap oleh tumbuhan. Namun sekarang CO2 terjadi berlebihan ini membuat penyerapan tumbuhan tidak berlangsung secara sempurna dan penggunaan bahan bakar fosil membuat keseimbangan komposisi gas-gas di atmosfer berubah, (BNN Bahan Bakar Nabati, 2007).
     Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik seperti kotoran manusia, hewan, limbah rumah tangga, sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable.
     Biogas dapat menyalakan bunga api dengan energi 6400-6600 kcal/m3, dapat dijadikan sumber energi alternatif dan ekonomis. Kandungan 1m3 biogas setara dengan 0,62 kg minyak tanah, 0,64 liter elpiji, 0,52 liter minyak solar, 0,80 liter bensin, dan 3,50 kg kayu bakar, (Biogas Dari Aneka Limbah, 2011).
     Cara membuat biogas sederhana
Alat dan bahan :
1.      Galon air mineral
2.      Pisau untuk melubangi tutup galon
3.      Pipa logam kecil denga diameter kira-kira 1 cm
4.      Selang plastik aquarium dengan diameter 1 cm
5.      Air
6.      Eceng gondok atau sisa sayuran mentah.
Cara membuat :
1.      Masukkan eceng gondok atau sisa sayuran sampai 1/2 galon.
2.      Isi galon tersebut dengan air secukupnya lalu tutup yang rapat (jangan sampai ada lubang sedikit pun).
3.      Simpan selama tujuh hari.
4.      Siapkan pipa logam dengan diameter 1 cm sepanjang 10 cm dan 20 cm (2 buah).
5.      Siapkan selang plastik aquarium dengan diameter 1 cm, sepanjang 1 meter.
6.      Lubangi tutup galon air mineral sedikit saja (jangan dibuka tutupnya agar gas tidak hilang/habis menguap).
7.      Lalu tusukkan pipa logam pada tutup tersebut.
8.      Kemudian sambungkan selang palstik ke pipa logam pada tutup galon tersebut.
9.      Di ujung selang satunya, sambungkan pipa loga 20 cm.
10.  Jika sudah 7 hari tutup pada ujung selang dapat dibuka, kemudian sulutlah dengan korek api. Jika pembusukannya baik, api pasti menyala.

Pemanfaatan :
Dalam kapasitas yang lebih besar, misalnya menggunakan drum bekas minyak, dapat digunakan untuk bahan bakar kompor gas dengan biogas ini.
                                      
D.      Kesimpulan
Bahan bakar fosil merupakan bahan bakar yang tidak terbarukan karena butuh waktu jutaan tahun untuk membentuknya. Selain itu penggunaan bahan bakar fosil secara berlebihan dapat memicu pemanasan global. Biogas dapat dijadikan alternatif yang ramah lingkungan dan terbarukan.

E.      Daftar Pustaka
Hendroko, Roy. 2007. BBN Bahan Bakar Hayati. Jakarta: Penebar Swadaya
Prihanda, Rama. 2007. Energi Hijau. Jakarta: Penebar Swadaya
Wahyuni, Sri. 2011. Biogas Dari Aneka Limbah. Jakarta: PT Agromedia Pustaka

Jumat, 18 Januari 2013

MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN STUDI KASUS POLUSI UDARA DI IRAN TEWASKAN 4460 WARGA .



           A.    Latar Belakang

Pada awal sejarah manusia, sifat dan ragam pencemaran yang dilakukan manusia adalah sederhana. Jenis zat atau senyawa yang terlihat di dalam masalah ini tidak terlalu kompleks. Peningkatan jumlah penduduk yang disertai peningkatan kemajuan teknologi, mempengaruhi juga sifat dan ragam pencemaran. Pencemaran yang dialami pada masa-masa lalu umumnya kurang bersifat fatal. Tidak demikian dengan sifat dan ragam pencemaran masa sekarang ini. Banyak pencemaran yang bersifat fatal terhadap makhluk hidup, dan banyak juga pencemaran yang bersifat secara lambat-lambat mematikan terhadap manusia, contohnya pada kasus polusi udara di Iran tewaskan 4460 warga.


           B.     Rumusan Masalah
a.       Apa yang menyebabkan pencemaran udara di Iran ?
b.      Mengapa polusi udara di Iran tewaskan 4460 warga ?


           C.     Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas kimia tentang lingkungan dan untuk memperluas pengetahuan tentang pencemaran lingkungan melalui sebuah kasus dan mengetahui apa yang menyebabkan dan mengapa hal itu bisa terjadi.


           D.    Isi
Dalam kehidupan, manusia setiap hari melakukan pernapasan untuk dapat melangsungkan kehidupannya. Didalam bernapas manusia melakukan dua siklus sekaligus yaitu: pengeluaran / penghembusan udara dengan mengeluarkan CO2 dan pemasukan / menghirup udara O2. Siklus tersebut terjadi terus-menerus selama manusia hidup. Dialam bebas, diketahui penghasil O2 adalah tumbuhan hijau yang melakukan fotosintesis. Udara yang bersih bermanfaat untuk kehidupan manusia, namun sebaliknya udara yang terkena pencemaran udara sangat buruk akibatnya bagi kesehatan dan kehidupan makhluk hidup terutama kehidupan manusia. Pencemaran udara tersebut sering terjadi sebagai efek negatif dari pembangunan di negara berkembang, industri negara maju, aktifitas alam dan sebagainya. Disini akan dibahas mengenai kasus polusi udara di Iran tewaskan 4460 warga.

Teheran, ibu kota Iran, adalah kota padat penduduk yang dilanda masalah polusi udara yang melebihi ambang batas Internasional jiwa. Iran memproduksi 60 juta liter bensin per hari. Bensin yang diproduksi Iran adalah bensin kelas rendah sebagai produk sampingan dari produk bensin impor Iran. Bensin kelas rendah tersebut lebih berpolusi dari pada bensin kelas yang lebih tinggi. Berdasarkan Standar Euro 4, jumlah karsinogenik dalam bensin harus kurang dari satu persen. Namun polusi bensin di level domestik Iran berada pada kisaran dua hingga tiga persen. Delapan juta penduduk kota Teheran hidup dalam polusi udara hasil pembakaran bensin kelas rendah tersebut. Akibatnya, 4460 jiwa menjadi korbannya. Angka yang terbilang memprihatinkan tersebut terhitung sejak Maret 2011. Tercatat pasien rumah sakit Teheran meningkat 30 persen karena menghirup zat karsinogenik yang terkandung dalam hasil pembakaran bensin tersebut. 

Karsinogenik adalah subtansi yang menyebabkan kanker atau meningkatkan resiko timbulnya kanker. Kanker sendiri terjadi akibat perubahan (mutasi) gen (DNA) dari sel-sel tubuh sehingga berkembang menjadi sel abnormal yang tidak akan mati dan tumbuh tanpa bisa dikendalikan. Karsinogenik menimbulkan kanker bisa secara langsung, yaitu subtansi tersebut menyebabkan perubahan atau mutasi pada DNA sel tubuh dan secara tidak langsung dengan cara memicu pembelahan sel secara cepat sehingga akibat terlalu cepat tersebut terjadi kegagalan menciptakan sel yang sempurna dan sel kanker pun timbul. Apabila terkena karsinogenik belum tentu langsung terkena kanker,  hal ini tergantung dari potensial  karsinogeniknya. Tetapi rata-rata membutuhkan paparan dalam waktu yang lama dan dosis besar untuk menimbulkan kanker. Beberapa bahan yang bersifat karsinogenik yaitu benzene, ethanol, arsenik, methyl tertiary butyl ether dan masih banyak lagi.

Komposisi kimia bensin terdiri dari senyawa hidrokarbon tak jenuh (olefin), hidrokarbon jenuh (parafin) dan hidrokarbon siklik atau senyawa aromatik (benzena). Kemudian ditambahkan zat aditif (seperti methyl tertiary butyl ether).

Zat aditif seperti methyl tertiary butyl ether ditambahkan pada bensin untuk meningkatkan bilangan oktan. Bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran udara dan bensin (dalam bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan ini, campuran udara dan bensin juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Jika campuran gas ini terbakar karena tekanan yang tinggi (dan bukan karena percikan api dari busi), maka akan terjadi knocking atau ketukan di dalam mesin. Knocking ini akan menyebabkan mesin cepat rusak, sehingga sebisa mungkin harus kita hindari. Untuk itu zat aditif seperti methyl tertiary butyl ether ditambahkan pada bensin untuk meningkatkan bilangan oktan sehingga bensin "murah" dapat digunakan dan aman untuk mesin. Namun zat aditif seperti itu tidak boleh digunakan secara berlebihan karena berbahaya dengan sifat karsinogeniknya.

Beberapa cara untuk mencegah terpapar karsinogenik :
Ø  Perbanyak makan sayuran dan buah-buahan
Ø  Perbanyak makan sumber makanan yang alamiah
Ø  Seringlah memakan masakan yang direbus atau dikukus daripada yang digoreng dan dipanggang
Ø  Perbanyak minum air putih untuk detoksifikasi racun dalam tubuh
Ø  Olahraga yang teratur (minimal 30 menit sehari)
Ø  Hindari merokok, alkohol, minuman dan makanan dalam kemasan
Ø  Kurangi menyimpan makanan dalam plasstik, kalaupun harus pilihlah wadah plastik yang aman
Ø  Minumlah obat sesuai dengan dosis dan anjuran pemakaian
Ø  Kurangi paparan sinar matahari pada siang hari (jam 10.00-15.00)
Ø  Gunakan penutup mulut dan hidung saat berpergian.

E.     Kesimpulan
Kesimpulannya pencemaran udara di Iran terjadi akibat rendahnya kualitas bensin yang dirpoduksi  dan digunakan di Iran. Bensin yang kualitas rendah lebih berpolusi dari pada bensin kualitas tinggi. Polusi udara di Iran menewaskan 4460 warga dikarenakan jumlah kandungan karsinogenik dalam bensin yang diproduksi Iran berada pada kisaran dua hingga tiga persen. Berdasarkan Standar Euro 4, jumlah karsinogenik dalam bensin harus kurang dari satu persen. Karsinogenik adalah subtansi yang menyebabkan kanker atau meningkatkan resiko timbulnya kanker. Pemaparan karsinogenik dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat.


F.      Saran
Sebaiknya pemerintah Iran segera meningkatkan kualitas bensin yang diproduksi. Selain itu kita juga harus waspada dan segera menerapkan pola hidup sehat karena polusi udara bisa terjadi di mana saja.


Daftar Pustaka :




Keseimbangan Perlu Dijaga !



Saya memilih topik ini karena dewasa ini banyak orang yang tidak memperdulikan lingkungan, banyak orang yang melakukan pembangunan tanpa memikirkan dampak lingkungan dan itu beresiko menimbulkan dampak yang negatif.
Tanah merupakan bagian kerak bumi yang tersusun dari  mineral dan bahan organik. Perlu diingat tanah memiliki peranan yang sangat penting, salah satunya tanah dapat menyerap air dan menekan erosi. Namun, sangat disayangkan hampir seluruh permukaan dikota-kota ditutupi dengan perkerasan, sehingga air tidak dapat diserap oleh tanah dengan baik. Faktanya dewasa ini sebagian besar masyarakat mengandalkan pembangunan struktur fisik, misalnya tanah yang dibeton, diaspal atau disemen, dan bangunan beton yang besar dan menjulang tinggi.
 Sawah yang indah sudah diganti dengan bangunan-bangunan semen, kebun yang rindang dan sejukpun sudah banyak hilang dan diganti dengan bangunan beton. Banyak taman bermain yang dibuat tapi tanahnya dilapisi dengan semen, sangat tidak asyik untuk disebut “taman”, dan itu semua sering kali dilakukan tanpa praktik pembangunan yang tepat dan kurang mempertimbangkan efek yang akan terjadi terhadap lingkungan. Tanpa dilakukan dengan cara yang benar, pembangunan fisik atau struktur tidak selalu memberikan kebahagiaan dan akan sangat mempengaruhi masa depan manusia, alam, dan lingkungan. Demi pembangunan ratusan pohon ditebang dan diganti dengan gedung-gedung tinggi atau rumah.

Wajarlah ketika musim hujan banjir melanda banyak wilayah, contohnya saja di daerah Poltekkes Kemenkes Pontianak sejak ada pembangunan perumahan dan beberapa gedung baru mulai terjadi banjir . Selain itu pengerasan pada tanah dapat mempermudah terjadinya erosi, bagaimana tidak, tanah saja banyak tertutup oleh bangunan dan pohon telah banyak yang hilang, bagaimana mungkin tanah dapat menyerap air secara maksimal dan bagaimana mungkin pohon mampu membantu tanah untuk menekan erosi.
Untuk menyelamatkan dunia dari masalah-masalah tersebut kita dapat memulai dari lingkungan terkecil, yaitu rumah kita sendiri. Sehingga kita dapat memiliki persepsi baru mengenai ''pembangunan', bahwa pada hakikatnya pembangunan harus berjalan selaras bersama alam dan lingkungan. Sebaiknya halaman rumah tidak disemen tapi ditanami dengan tanaman penutup tanah. Selain mata disejukkan karena halaman rumah menjadi hijau, tumbuhan dapat melakukan transpirasi, yang mengurangi kandungan air tanah. Peranan tanaman penutup tanah tersebut menyebabkan berkurangnya kekuatan dispersi air hujan, mengurangi jumlah serta kecepatan aliran permukaan dan memperbesar infiltrasi air ke dalam tanah, sehingga mengurangi erosi. Mari menghargai alam, karena alam akan menyelamatkan masa depan kita semua.

Referensi :
ml.scribd.com/doc/49302239/Pengertian-Tanah