Pages

Rabu, 29 Mei 2013

RESIKO DAN TERBATASNYA BAHAN BAKAR FOSIL, BIOGAS ALTERNATIFNYA


ABSTRAK

Bahan bakar fosil tidak dapat digunakan terus-menerus karena memiliki jumlah yang terbatas dan memberikan efek pemanasan global. Untuk itu kita dapat menggunakan cara alternatif yaitu dengan menggunakan biogas.

A.      Latar Belakang
Dewasa ini bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam sering digunakan untuk segala macam keperluan misalnya, untuk bahan bakar kendaraan (solar), memasak dan lain-lain. Penggunaan hasil olahan minyak bumi secara terus-menerus dapat mengakibatkan pasokkan minyak bumi habis. Selain itu hasil pembakarannya menghasilkan gas berbahaya yang dapat menyebabkan pemanasan global. Untuk itu biogas dapat dijadikan alternatif yang efisien dan ramah lingkungan.


B.      Tujuan
Tujuan penelitian ini di laksanakan adalah :
Ø  Untuk mengetahui resiko dan terbatasnya bahan bakar fosil
Ø  Untuk mengetahui alternatif dari bahan bakar fosil


C.      Kajian teori

Bahan bakar fosil merupakan bahan bakar yang terbentuk oleh dekomposisi anaerobik dari sisa-sisa organisme dalam waktu jutaan tahun yang lalu sehingga bahan bakar fosil tidak terbarukan dan memiliki jumlah yang terbatas. Faktanya bahan bakar fosil paling sering digunakan oleh masyarakat dan sangat dibutuhkan. Lebih dari 90% kebutuhan energi dunia dipasok dari bahan bakar fosil. Oil dan gas memperkirakan bahwa awal tahun 2004 cadangan minyak mentah dunia1,27 triliun barrel dan untuk gas alam 6100 triliun kaki kubik (TFC). Jumlah ini meningkat 53 miliar barrel dan 575 TFC dari tahun sebelumnya karena adanya penemuan baru dan perbaikan teknologi. Dengan menggunakan angka konsumsi tahun 2003, cadangan sebesar itu bisa bertahan selama 44,6 tahun untuk minyak dan 66,2 tahun untuk gas. Jika berpegang pada angka ini, sepertinya bahan bakar fosil sudah akan lenyap dari bumi ini sekitar setengah abad mendatang. Bahkan, jika menggunakan data Departemen Energi Amerika Serikat tahun 2002, minyak akan habis dalam kurung waktu 36,5 tahun terhitung sejak tahun 2002. Dua laporan mukhtahir dari Congressional Research Services (CRS), yaitu tahun 1985 dan 2003, kepada Komisi Energi di Kongres juga menyebutkan bahwa jika tidak ada pola pemakaian, cadangan minyak bumi hanya cukup untuk 30-50 tahun kedepan terhitung sejak 2002, (Energi Hijau, 2007).
Selain bahan bakar fosil merupakan bahan bakar yang tidak terbarukan, jenis energi ini juga bisa menghasilkan gas-gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrous oksida (N2O), yang jumlahnya makin lama makin memenuhi kuota atmosfer dunia. Ketika ketiga jenis gas ini meneruskan radiasi gelombang-pendek atau radiasi-balik dalam wujud panas bumi. Hal ini menyebabkan suhu atmosfer bumi semakin panas. Gas-gas tersebut memiliki sifat seperti kaca yang membungkus bumi. Hal ini dikenal dengan istilah efek rumah kaca yang berujung pada perubahan iklim dan pemanasan global. Seperti diketahui, setiap proses pembakaran hidrokarbon akan menghasilkan gas CO2 dan H2O. Keduanya kemudian dilepas ke udara bebas dan diserap oleh tumbuhan. Namun sekarang CO2 terjadi berlebihan ini membuat penyerapan tumbuhan tidak berlangsung secara sempurna dan penggunaan bahan bakar fosil membuat keseimbangan komposisi gas-gas di atmosfer berubah, (BNN Bahan Bakar Nabati, 2007).
     Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik seperti kotoran manusia, hewan, limbah rumah tangga, sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable.
     Biogas dapat menyalakan bunga api dengan energi 6400-6600 kcal/m3, dapat dijadikan sumber energi alternatif dan ekonomis. Kandungan 1m3 biogas setara dengan 0,62 kg minyak tanah, 0,64 liter elpiji, 0,52 liter minyak solar, 0,80 liter bensin, dan 3,50 kg kayu bakar, (Biogas Dari Aneka Limbah, 2011).
     Cara membuat biogas sederhana
Alat dan bahan :
1.      Galon air mineral
2.      Pisau untuk melubangi tutup galon
3.      Pipa logam kecil denga diameter kira-kira 1 cm
4.      Selang plastik aquarium dengan diameter 1 cm
5.      Air
6.      Eceng gondok atau sisa sayuran mentah.
Cara membuat :
1.      Masukkan eceng gondok atau sisa sayuran sampai 1/2 galon.
2.      Isi galon tersebut dengan air secukupnya lalu tutup yang rapat (jangan sampai ada lubang sedikit pun).
3.      Simpan selama tujuh hari.
4.      Siapkan pipa logam dengan diameter 1 cm sepanjang 10 cm dan 20 cm (2 buah).
5.      Siapkan selang plastik aquarium dengan diameter 1 cm, sepanjang 1 meter.
6.      Lubangi tutup galon air mineral sedikit saja (jangan dibuka tutupnya agar gas tidak hilang/habis menguap).
7.      Lalu tusukkan pipa logam pada tutup tersebut.
8.      Kemudian sambungkan selang palstik ke pipa logam pada tutup galon tersebut.
9.      Di ujung selang satunya, sambungkan pipa loga 20 cm.
10.  Jika sudah 7 hari tutup pada ujung selang dapat dibuka, kemudian sulutlah dengan korek api. Jika pembusukannya baik, api pasti menyala.

Pemanfaatan :
Dalam kapasitas yang lebih besar, misalnya menggunakan drum bekas minyak, dapat digunakan untuk bahan bakar kompor gas dengan biogas ini.
                                      
D.      Kesimpulan
Bahan bakar fosil merupakan bahan bakar yang tidak terbarukan karena butuh waktu jutaan tahun untuk membentuknya. Selain itu penggunaan bahan bakar fosil secara berlebihan dapat memicu pemanasan global. Biogas dapat dijadikan alternatif yang ramah lingkungan dan terbarukan.

E.      Daftar Pustaka
Hendroko, Roy. 2007. BBN Bahan Bakar Hayati. Jakarta: Penebar Swadaya
Prihanda, Rama. 2007. Energi Hijau. Jakarta: Penebar Swadaya
Wahyuni, Sri. 2011. Biogas Dari Aneka Limbah. Jakarta: PT Agromedia Pustaka

0 komentar:

Posting Komentar