Pages

Jumat, 18 Januari 2013

MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN STUDI KASUS POLUSI UDARA DI IRAN TEWASKAN 4460 WARGA .



           A.    Latar Belakang

Pada awal sejarah manusia, sifat dan ragam pencemaran yang dilakukan manusia adalah sederhana. Jenis zat atau senyawa yang terlihat di dalam masalah ini tidak terlalu kompleks. Peningkatan jumlah penduduk yang disertai peningkatan kemajuan teknologi, mempengaruhi juga sifat dan ragam pencemaran. Pencemaran yang dialami pada masa-masa lalu umumnya kurang bersifat fatal. Tidak demikian dengan sifat dan ragam pencemaran masa sekarang ini. Banyak pencemaran yang bersifat fatal terhadap makhluk hidup, dan banyak juga pencemaran yang bersifat secara lambat-lambat mematikan terhadap manusia, contohnya pada kasus polusi udara di Iran tewaskan 4460 warga.


           B.     Rumusan Masalah
a.       Apa yang menyebabkan pencemaran udara di Iran ?
b.      Mengapa polusi udara di Iran tewaskan 4460 warga ?


           C.     Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas kimia tentang lingkungan dan untuk memperluas pengetahuan tentang pencemaran lingkungan melalui sebuah kasus dan mengetahui apa yang menyebabkan dan mengapa hal itu bisa terjadi.


           D.    Isi
Dalam kehidupan, manusia setiap hari melakukan pernapasan untuk dapat melangsungkan kehidupannya. Didalam bernapas manusia melakukan dua siklus sekaligus yaitu: pengeluaran / penghembusan udara dengan mengeluarkan CO2 dan pemasukan / menghirup udara O2. Siklus tersebut terjadi terus-menerus selama manusia hidup. Dialam bebas, diketahui penghasil O2 adalah tumbuhan hijau yang melakukan fotosintesis. Udara yang bersih bermanfaat untuk kehidupan manusia, namun sebaliknya udara yang terkena pencemaran udara sangat buruk akibatnya bagi kesehatan dan kehidupan makhluk hidup terutama kehidupan manusia. Pencemaran udara tersebut sering terjadi sebagai efek negatif dari pembangunan di negara berkembang, industri negara maju, aktifitas alam dan sebagainya. Disini akan dibahas mengenai kasus polusi udara di Iran tewaskan 4460 warga.

Teheran, ibu kota Iran, adalah kota padat penduduk yang dilanda masalah polusi udara yang melebihi ambang batas Internasional jiwa. Iran memproduksi 60 juta liter bensin per hari. Bensin yang diproduksi Iran adalah bensin kelas rendah sebagai produk sampingan dari produk bensin impor Iran. Bensin kelas rendah tersebut lebih berpolusi dari pada bensin kelas yang lebih tinggi. Berdasarkan Standar Euro 4, jumlah karsinogenik dalam bensin harus kurang dari satu persen. Namun polusi bensin di level domestik Iran berada pada kisaran dua hingga tiga persen. Delapan juta penduduk kota Teheran hidup dalam polusi udara hasil pembakaran bensin kelas rendah tersebut. Akibatnya, 4460 jiwa menjadi korbannya. Angka yang terbilang memprihatinkan tersebut terhitung sejak Maret 2011. Tercatat pasien rumah sakit Teheran meningkat 30 persen karena menghirup zat karsinogenik yang terkandung dalam hasil pembakaran bensin tersebut. 

Karsinogenik adalah subtansi yang menyebabkan kanker atau meningkatkan resiko timbulnya kanker. Kanker sendiri terjadi akibat perubahan (mutasi) gen (DNA) dari sel-sel tubuh sehingga berkembang menjadi sel abnormal yang tidak akan mati dan tumbuh tanpa bisa dikendalikan. Karsinogenik menimbulkan kanker bisa secara langsung, yaitu subtansi tersebut menyebabkan perubahan atau mutasi pada DNA sel tubuh dan secara tidak langsung dengan cara memicu pembelahan sel secara cepat sehingga akibat terlalu cepat tersebut terjadi kegagalan menciptakan sel yang sempurna dan sel kanker pun timbul. Apabila terkena karsinogenik belum tentu langsung terkena kanker,  hal ini tergantung dari potensial  karsinogeniknya. Tetapi rata-rata membutuhkan paparan dalam waktu yang lama dan dosis besar untuk menimbulkan kanker. Beberapa bahan yang bersifat karsinogenik yaitu benzene, ethanol, arsenik, methyl tertiary butyl ether dan masih banyak lagi.

Komposisi kimia bensin terdiri dari senyawa hidrokarbon tak jenuh (olefin), hidrokarbon jenuh (parafin) dan hidrokarbon siklik atau senyawa aromatik (benzena). Kemudian ditambahkan zat aditif (seperti methyl tertiary butyl ether).

Zat aditif seperti methyl tertiary butyl ether ditambahkan pada bensin untuk meningkatkan bilangan oktan. Bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran udara dan bensin (dalam bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan ini, campuran udara dan bensin juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Jika campuran gas ini terbakar karena tekanan yang tinggi (dan bukan karena percikan api dari busi), maka akan terjadi knocking atau ketukan di dalam mesin. Knocking ini akan menyebabkan mesin cepat rusak, sehingga sebisa mungkin harus kita hindari. Untuk itu zat aditif seperti methyl tertiary butyl ether ditambahkan pada bensin untuk meningkatkan bilangan oktan sehingga bensin "murah" dapat digunakan dan aman untuk mesin. Namun zat aditif seperti itu tidak boleh digunakan secara berlebihan karena berbahaya dengan sifat karsinogeniknya.

Beberapa cara untuk mencegah terpapar karsinogenik :
Ø  Perbanyak makan sayuran dan buah-buahan
Ø  Perbanyak makan sumber makanan yang alamiah
Ø  Seringlah memakan masakan yang direbus atau dikukus daripada yang digoreng dan dipanggang
Ø  Perbanyak minum air putih untuk detoksifikasi racun dalam tubuh
Ø  Olahraga yang teratur (minimal 30 menit sehari)
Ø  Hindari merokok, alkohol, minuman dan makanan dalam kemasan
Ø  Kurangi menyimpan makanan dalam plasstik, kalaupun harus pilihlah wadah plastik yang aman
Ø  Minumlah obat sesuai dengan dosis dan anjuran pemakaian
Ø  Kurangi paparan sinar matahari pada siang hari (jam 10.00-15.00)
Ø  Gunakan penutup mulut dan hidung saat berpergian.

E.     Kesimpulan
Kesimpulannya pencemaran udara di Iran terjadi akibat rendahnya kualitas bensin yang dirpoduksi  dan digunakan di Iran. Bensin yang kualitas rendah lebih berpolusi dari pada bensin kualitas tinggi. Polusi udara di Iran menewaskan 4460 warga dikarenakan jumlah kandungan karsinogenik dalam bensin yang diproduksi Iran berada pada kisaran dua hingga tiga persen. Berdasarkan Standar Euro 4, jumlah karsinogenik dalam bensin harus kurang dari satu persen. Karsinogenik adalah subtansi yang menyebabkan kanker atau meningkatkan resiko timbulnya kanker. Pemaparan karsinogenik dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat.


F.      Saran
Sebaiknya pemerintah Iran segera meningkatkan kualitas bensin yang diproduksi. Selain itu kita juga harus waspada dan segera menerapkan pola hidup sehat karena polusi udara bisa terjadi di mana saja.


Daftar Pustaka :




0 komentar:

Posting Komentar